237 Personel Tambahan dan Puluhan Kendaraan Dikerahkan, Perkuat Penanganan Bencana di Sumatera


Jakarta — FBIPOST 

Upaya penanganan bencana di wilayah Sumatera terus diperkuat. Sebanyak 237 personel tambahan beserta puluhan kendaraan operasional kembali diberangkatkan untuk mendukung penanganan dan pemulihan pascabencana, Selasa (16/12/2025). Pemberangkatan dilakukan melalui Dermaga 106 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi, Komjen Pol Mohammad Fadil Imran, mengatakan pengiriman tersebut merupakan bagian dari Operasi Aman Nusa II yang difokuskan pada misi kemanusiaan. Menurutnya, kehadiran aparat di lokasi bencana tidak bersifat simbolis, melainkan ditujukan untuk memberikan bantuan nyata dan solusi atas persoalan yang dihadapi masyarakat terdampak.

Personel yang diberangkatkan terdiri atas 226 personel Korps Brimob, dua perwira pendamping, empat pengemudi ambulans, serta lima personel Korps Polairud. Selain itu, turut dikirimkan 75 unit kendaraan operasional yang meliputi ambulans, kendaraan logistik, dapur lapangan, sepeda motor trail, hingga perahu amfibi atau swamp boat untuk menjangkau wilayah banjir dan medan sulit.

Dukungan juga diperkuat dengan pengiriman bantuan logistik berupa tenda pengungsian, genset, sistem pengolahan air bersih, serta bahan pangan siap saji. Tim kesehatan dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) turut dikerahkan lengkap dengan tenaga medis dan ambulans guna memastikan layanan kesehatan bagi korban bencana tetap terjaga.

Fadil Imran menjelaskan, pengiriman ini merupakan penebalan kekuatan dari personel yang sebelumnya telah lebih dahulu bertugas. Hingga kini, total personel yang tergelar di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat mencapai 10.999 orang dan akan bersinergi dengan unsur TNI, BNPB, Basarnas, serta relawan sipil.

Seluruh personel akan bersinergi dengan unsur TNI, BNPB, Basarnas, serta relawan sipil, ujarnya.

Fadil Imran menegaskan, kehadiran aparat di lokasi bencana tidak hanya berfokus pada aspek pengamanan, tetapi juga pada upaya memberikan rasa aman, ketenangan, serta dukungan konkret bagi masyarakat. Seluruh personel diinstruksikan mengedepankan pendekatan humanis, solutif, dan kolaboratif dalam setiap pelaksanaan tugas.

“Ini bukan operasi jangka pendek. Upaya pendampingan dan pemulihan akan terus dilakukan secara berkelanjutan hingga masyarakat benar-benar dapat bangkit kembali,” pungkasnya.*

 Advertisement Here
 Advertisement Here