Jadi Sorota Internasional, SPPG Polri Pejaten Terima Kunjungan Dari Delegasi Kedubes Prancis


Jakarta — FBIPOST 

Perhatian internasional terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Indonesia kembali menguat setelah Delegasi Kedutaan Besar Prancis bersama Tim Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan kunjungan diplomatik ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri Pejaten, Jakarta, Kamis (18/12/2025).

Kunjungan tersebut menjadi bentuk pengakuan atas peran Polri dalam mendukung percepatan pelaksanaan MBG yang aman, higienis, dan berstandar tinggi. Sebelumnya, SPPG Polri Pejaten juga telah mendapat sorotan global melalui kunjungan Rockefeller Foundation pada (9/10/2025), yang mengapresiasi inovasi Polri dalam membangun sistem penyediaan pangan bergizi yang efisien dan berkelanjutan.

Komitmen Polri dalam mendukung Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto diwujudkan melalui pengelolaan dapur MBG percontohan nasional di bawah SPPG Polri. Model ini menekankan jaminan kualitas dan keamanan pangan, dengan pemeriksaan ketat oleh Dokkes Polri sebelum makanan didistribusikan kepada penerima manfaat.

Director General for Global Affairs Kementerian Eropa dan Luar Negeri Prancis, Salina Grenet-Catalano, menyatakan dukungan kuat Prancis terhadap Program MBG Indonesia. Ia menilai program tersebut sangat strategis bagi pembangunan sumber daya manusia.

“Program makanan sekolah sangat penting bagi perkembangan otak dan kapasitas intelektual anak. Target Indonesia sangat ambisius, bahkan mungkin yang terbesar di dunia. Karena itu, tata kelola dan kualitas implementasinya menjadi kunci,” ujar Grenet-Catalano.

“Di tingkat internasional, Prancis sangat berkomitmen terhadap ketahanan pangan dan gizi. Kami memimpin Koalisi Makanan Sekolah Dunia dan kami sangat senang karena Indonesia baru-baru ini bergabung dalam koalisi tersebut. Di Prancis, kami memiliki program makanan sekolah yang sangat kuat dan bersejarah, sehingga setiap anak dapat mengakses makanan sekolah yang sangat baik dan bergizi. Makanan sekolah di Prancis memang tidak sepenuhnya gratis, namun disubsidi bagi keluarga yang tidak memiliki sumber daya," imbuh Grenet-Catalano.

Ia juga menekankan pentingnya keterkaitan program makanan sekolah dengan produsen lokal dan sektor pertanian, agar kualitas pangan tetap terjaga sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Delegasi Prancis turut mengapresiasi pemanfaatan rumah kaca di sekitar dapur SPPG sebagai upaya memastikan kecukupan asupan sayur dan buah bagi anak-anak.

Dalam kunjungan tersebut, delegasi meninjau langsung operasional dapur SPPG Polri, termasuk proses pemeriksaan keamanan pangan yang dilakukan sebelum pendistribusian. Sistem ini dirancang untuk memastikan setiap menu MBG memenuhi standar kesehatan, gizi, dan keamanan pangan.

Kasatgas MBG Polri Irjen Pol Nurworo Danang menegaskan, Polri mengoptimalkan kekuatan organisasinya untuk mempercepat pemerataan pelayanan MBG di seluruh Indonesia.

“Dengan dukungan 508 Polres di seluruh Indonesia, kami mendorong setiap wilayah membangun minimal satu SPPG bersama masyarakat agar layanan Makan Bergizi Gratis dapat menjangkau penerima manfaat secara cepat dan merata,” ujarnya.

Ia menambahkan, Mabes Polri telah membentuk Gugus Tugas MBG secara berjenjang dari tingkat pusat hingga daerah untuk memastikan seluruh dapur SPPG beroperasi sesuai standar pemerintah, dilengkapi SOP ketat, serta sistem pengawasan kualitas berlapis.

Selain menjamin keamanan pangan, Polri juga mengintegrasikan nilai budaya dan kearifan lokal melalui pengembangan menu Nusantara di setiap dapur SPPG.

Melalui keterlibatan aktif dalam Program MBG, Polri menegaskan perannya tidak hanya dalam menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga dalam mengawal kualitas generasi masa depan bangsa.*

 Advertisement Here
 Advertisement Here