Mahasiswa USTI Pekanbaru Dikenalkan Berbagai Program Keamanan
Pekanbaru - FBIPOST
Suasana penuh semangat dan antusiasme terlihat di Universitas Sains dan Teknologi Indonesia (USTI) ketika Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Anom Karibianto, hadir sebagai narasumber utama dalam Sosialisasi Program Unggulan Kapolda Riau. Kegiatan ini berlangsung di aula utama kampus USTI, Kamis (23/10/2025), dengan dihadiri oleh jajaran dosen, mahasiswa, serta anggota Polda Riau yang turut mendampingi.
Dalam sambutan pembuka, pihak universitas menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kehadiran Kabid Humas beserta rombongan di kampus mereka.
“Kami mengucapkan selamat datang kepada Kabid Humas dan jajaran Polda Riau di Universitas Sains dan Teknologi Indonesia. Terima kasih atas kesempatan berbagi ilmu dan inspirasi melalui sosialisasi program unggulan Kapolda Riau. Kami berharap sinergi ini terus berlanjut dalam kolaborasi menjaga lingkungan dan membangun masyarakat Riau yang lebih baik,” ujar perwakilan universitas.
Sebagai informasi, universitas ini sebelumnya dikenal dengan nama STMIK Amik Riau, dan resmi berubah menjadi Universitas Sains dan Teknologi Indonesia (USTI) pada 2 April 2024.
Perubahan ini membawa semangat baru bagi kampus dalam mengembangkan pendidikan berbasis sains, teknologi, dan keberlanjutan lingkungan. Sejalan dengan visi program unggulan Polda Riau.
Dalam pemaparannya, Kombes Pol Anom Karibianto menjelaskan bahwa Provinsi Riau memiliki karakteristik keamanan yang berbeda dibandingkan daerah lain, terutama karena tantangan kerusakan lingkungan yang kompleks.
Menyikapi hal tersebut, Kapolda Riau, Irjen Pol Heri, menggagas empat program unggulan strategis, yaitu Green Policing, RAGA (Riau Anti Geng dan Anarkisme), RADAR (Riau Damai Anti Cyber Crime), dan JALUR (Jelajah Riau).
“Program unggulan ini dirancang berdasarkan kebutuhan nyata masyarakat Riau. Kami ingin menghadirkan polisi yang tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga menjaga kelestarian alam dan kedamaian sosial,” ujar Kombes Anom dalam paparannya.
Program Green Policing menjadi salah satu fokus utama. Inisiatif ini mengedepankan peran Polri dalam menjaga dan memulihkan lingkungan melalui pendekatan restoratif, preventif, dan represif.
Implementasi Green Policing meliputi:
Restoratif (Pemulihan lingkungan) – Penanaman pohon, reboisasi, dan rehabilitasi lahan.
Preventif (Pencegahan) – Edukasi melalui seminar kampus, kampanye budaya lingkungan, Jambore Karhutla, serta penanaman mangrove.
Represif (Penindakan) – Penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran hutan, perambahan kawasan lindung, dan penambangan ilegal (PETI).
Pelibatan masyarakat dan pemerintah – Pemberdayaan Dubalang, Satkamling, dan penyusunan regulasi daerah seperti Perbup Penjaga Lingkungan.
Kombes Anom menjelaskan bahwa dalam dua dekade terakhir, Riau telah kehilangan lebih dari separuh kawasan hutannya, dari 5,4 juta hektare hanya tersisa 1,44 juta hektare hutan alam. Akibatnya, emisi karbon mencapai 3,95 gigaton CO₂, menyebabkan pencemaran sungai, kepunahan satwa, dan kebakaran hutan yang berulang.
“Krisis lingkungan ini adalah alarm bagi kita semua. Kepedulian terhadap alam harus menjadi gerakan bersama antara pemerintah, aparat, dan masyarakat, termasuk perguruan tinggi,” tegasnya.
Program RAGA berfokus pada pencegahan tindak kekerasan, geng motor, dan aksi anarkis yang dapat mengganggu keamanan masyarakat. Melalui patroli rutin dan koordinasi lintas satuan, tim RAGA memberikan perlindungan maksimal dan rasa aman bagi masyarakat Riau.
“Kami ingin Riau menjadi daerah yang aman dan damai, tanpa kekerasan dan ketakutan di jalanan,” tambah Kombes Anom.
Di era digital, ancaman kejahatan siber semakin meningkat. Melalui program RADAR, Polda Riau berupaya meningkatkan literasi digital masyarakat agar bijak dalam bermedia sosial, sekaligus melindungi diri dari penipuan dan kejahatan siber.
Masyarakat dapat melaporkan kasus kejahatan siber melalui Media Center Polda Riau atau Call Center 110 yang siaga selama 24 jam.
Program JALUR (Jelajah Riau) menjadi program inovatif yang menyentuh masyarakat di wilayah terpencil, khususnya di sepanjang aliran sungai yang sulit dijangkau transportasi darat. Melalui Klinik Apung, Perpustakaan Apung, Penyuluhan Hukum, dan Patroli Perairan, Polda Riau berupaya memastikan seluruh lapisan masyarakat merasakan kehadiran dan pelayanan Polri secara merata.
“Polisi harus hadir bahkan di ujung sungai, di tempat di mana negara mungkin jarang hadir,” ujar Kombes Anom disambut tepuk tangan peserta.
Kegiatan sosialisasi ini menjadi momentum penting dalam mempererat kerja sama antara Polda Riau dan Universitas Sains dan Teknologi Indonesia. Pihak universitas mengungkapkan komitmen untuk terus mendukung dan berkolaborasi dalam program pelestarian lingkungan dan pembinaan karakter mahasiswa.
“Program Kapolda Riau ini sejalan dengan visi universitas kami yang ingin menjadikan pendidikan sebagai pilar keberlanjutan dan penjaga lingkungan Provinsi Riau,” tutur salah satu pimpinan USTI.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif, foto bersama, dan penyerahan plakat sebagai simbol sinergi antara dunia pendidikan dan kepolisian. Suasana hangat dan penuh inspirasi menandai komitmen bersama untuk mewujudkan Riau yang hijau, aman, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.*



Posting Komentar