Polri Perkuat Transformasi Pelayanan Publik, Wakapolri Tinjau Implementasi Pamapta dan SPKT di Bali
Denpasar - FBIPOST
Kepolisian Negara Republik Indonesia terus memperkuat transformasi pelayanan publik untuk menjawab tuntutan masyarakat akan kinerja yang cepat, adil, dan transparan. Sebagai bentuk nyata dari pembenahan tersebut, Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo, meninjau langsung pelaksanaan fungsi Pamapta dan peningkatan pelayanan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) di Polresta Denpasar, Polda Bali.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Quick Wins Akselerasi Transformasi Polri yang menjadi tonggak penting dalam memperkuat kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
Sesuai arahan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, seluruh unit pelayanan SPKT di tingkat Polsek, Polres, hingga Polda harus direvitalisasi secara menyeluruh. Revitalisasi dilakukan dengan mengaktifkan kembali peran Pamapta sebagai sistem komando terintegrasi yang bertanggung jawab merespons laporan masyarakat secara cepat, mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), serta menindaklanjuti gangguan kamtibmas dengan tepat dan terukur.
Sistem baru ini menghubungkan setiap laporan masyarakat ke jaringan pengawasan terpadu dari Mabes hingga kewilayahan, memastikan pelayanan publik yang lebih responsif, transparan, dan akuntabel.
Wakapolri menegaskan bahwa peningkatan pelayanan publik merupakan prioritas utama Polri dalam mewujudkan lembaga kepolisian yang profesional, modern, dan dipercaya masyarakat. Dalam arahannya, ia menyoroti pentingnya penguatan fungsi SPKT dan Pamapta.
“Pamapta harus berani dan tegas memimpin serta mengarahkan piket fungsi, karena Pamapta adalah Kapolres di luar jam dinas,” tegasnya.
Selain itu, Wakapolri juga menekankan perlunya penyesuaian pola patroli berdasarkan tingkat kerawanan wilayah agar kehadiran Polri benar-benar dirasakan masyarakat.
Sebagai langkah konkret, Polri akan meluncurkan pilot project penerapan Pamapta pada Apel Kasatwil mendatang, yang akan menjadi model nasional untuk memperkuat efektivitas pengawasan dan respon cepat di lapangan.
Dalam tinjauannya, Wakapolri juga memberikan perhatian pada peningkatan fasilitas SPKT agar masyarakat merasa nyaman saat melapor. Polri menyiapkan ruang bermain anak, ruang laktasi bagi ibu menyusui, serta ruang KASPKT dengan perlengkapan operasional seperti rompi, senjata listrik, body vest, jas hujan, dan Quick Response Set Sabhara. Seluruhnya dirancang untuk menciptakan pelayanan yang ramah, humanis, dan inklusif.
Di sisi lain, Polri terus mengembangkan sistem digitalisasi pelayanan publik. Melalui sistem pelaporan terintegrasi, identitas pelapor dapat terverifikasi secara otomatis melalui foto, nama, dan lokasi yang dipantau langsung oleh petugas. Operator SPKT juga dapat mengakses kamera pemantau, melakukan video tour di titik rawan, serta memonitor situasi lalu lintas secara real-time menggunakan drone. Sistem ini akan diintegrasikan dengan aplikasi Mabes Polri untuk membentuk basis data tunggal yang mempercepat analisis dan pengambilan keputusan.
Wakapolri menegaskan, digitalisasi dan inovasi pelayanan tidak boleh berhenti pada tataran formalitas.
“Semua aplikasi dan perangkat yang dibangun harus benar-benar digunakan untuk melayani masyarakat, bukan sekadar simbol modernisasi. Polri harus hadir dengan bukti kerja, bukan hanya janji,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wakapolri juga mendorong penggunaan body camera sebagai alat pengawasan dan bukti autentik dalam setiap kegiatan kepolisian di lapangan.
Transformasi ini menjadi jawaban konkret Polri terhadap berbagai kritik masyarakat terkait pelayanan yang dinilai belum optimal. Melalui penguatan peran Pamapta, revitalisasi SPKT, dan penerapan sistem digital terintegrasi, Polri menunjukkan komitmen kuat untuk menghadirkan pelayanan publik yang cepat, transparan, dan berkeadilan.
“Polri harus berubah dan terus berbenah. Masyarakat berhak mendapatkan pelayanan terbaik, dan Polri harus hadir dengan wajah humanis, profesional, dan mampu memberikan rasa aman,” tuturnya.
Dengan langkah terukur dan komitmen berkelanjutan di seluruh jajaran, Polri optimistis ke depan SPKT di seluruh Indonesia akan menjadi simbol nyata transformasi menuju institusi kepolisian yang modern, transparan, dan dipercaya rakyat.
Sebagai informasi, dalam peninjauan tersebut, Wakapolri didampingi oleh Irjen Pol. Umar Effendi, selaku Kasatgas Penjamin Mutu Akselerasi Transformasi Polri; Irjen Pol. Iman Prijantoro, selaku Analis Kebijakan Utama Itwasum Polri; serta Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya. Kehadiran para pejabat tinggi ini menunjukkan keseriusan Polri dalam memastikan transformasi pelayanan publik berjalan nyata hingga tingkat satuan kewilayahan.*



Posting Komentar